SURABAYA, - Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Farid Makruf, M.A. mengikuti acara peringatan Isra Mi'raj Nabi besar Muhammad SAW Tahun 1444 H/2023 M, yang juga dihadiri oleh Wakil Presiden RI Prof. Dr. KH. Ma'ruf Amin dan Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Dr. Dudung Abdurachman beserta ribuan Prajurit/PNS TNI AD yang digelar secara virtual di seluruh satuan jajaran TNI AD dan terpusat di Masjid Agung Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Minggu (19/2/2023).
Dalam peringatan Isra Mi'raj tersebut, Pangdam V/Brawijaya hadir di Masjid At-Taqwa Makodam V/Brawijaya dengan didampingi oleh para Pejabat Utama Kodam V/Brawijaya dan Prajurit/PNS Makodam V/Brawijaya.
Tidak hanya digelar di Makodam, seluruh Prajurit jajaran Kodam V/Brawijaya khususnya yang beragama Islam juga mengikuti kegiatan tersebut secara virtual di satuannya masing-masing.
Peringatan Isra Mi'raj kali ini berbeda dengan peringatan pada tahun-tahun sebelumnya, selain digelar serentak di seluruh wilayah Indonesia dengan virtual, kegiatan tersebut diawali dengan pelaksanaan shalat subuh berjamaah, kemudian dilanjutkan melaksanakan Istighosah Qubro, Dzikir dan Doa Bersama untuk keselamatan Bangsa dan Negara Indonesia.
Dalam sambutannya, Kasad Jenderal TNI Dr. Dudung Abdurachman menyampaikan bahwa sebagai bangsa Indonesia khususnya umat Islam agar dapat selalu menauladani Nabi Besar Muhammad SAW dalam berbagai sendi kehidupan baik berbangsa dan bernegara.
Bahkan, Kasad berpesan agar momentum peringatan Isra Mi'raj ini dapat dijadikan suatu pelajaran berharga serta sebagai sarana untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT, dalam melaksanakan tugas serta pengabdian kepada Negara dan Bangsa.
"Saya berharap, peringatan Isra Mi'raj, Dzikir dan Istighosah Qubro ini dapat meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah SWT, serta dapat diimplementasikan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, " tegas Kasad.
Pada kesempatan yang sama, Jenderal TNI Dr. Dudung Abdurachman menambahkan bahwa ditengah dinamika kehidupan yang semakin dinamis dan kompleks, dibutuhkan jalinan kerjasama dan toleransi dalam kehidupan beragama, serta terjalinnya sinergi antara TNI, Ulama dan komponen bangsa lainnya dengan mengedepankan persaudaraan serta persatuan dan kesatuan bangsa.
"Dalam setiap kesempatan, saya selalu menyampaikan kepada prajurit TNI-AD, bahwa Angkatan Darat harus selalu dapat berada di tengah-tengah kesulitan rakyat, apapun bentuk kesulitannya. Serta harus dapat menjadi solusi, karena Rakyatlah Ibu kandung TNI-AD dan TNI-AD di hati Rakyat, " ungkap Kasad. (*)