SURABAYA - Kabar cemerlang kembali datang dari salah satu mahasiswa Universitas Airlangga (UNAIR). Ialah Nur Luthfia Kasturi, mahasiswa semester dua Ekonomi Islam UNAIR yang menyabet dua penghargaan sekaligus dalam perlombaan catwalk dan photoshoot pada ajang JATIM NEXT TOP MODEL. Pada kegiatan yang diselenggarakan Sabtu (12/2/2022), di Grand City Mall Surabaya, ia berhasil meraih juara 3 favorit dan juara harapan photoshoot.
Mahasiswa yang akrab dipanggil Fia itu menuturkan perjuangannya hingga mencapai tahap ini. Baginya, modelling adalah bakatnya sejak kecil bahkan saat masih duduk di bangku Taman Kanak-Kanak (TK). Ia merasa nyaman dan enjoy ketika melaksanakan kegiatan itu walaupun dirinya lelah seharian berlatih. Ia juga menambahkan, walaupun sudah berlatih sejak kecil, ia tetap tidak melupakan pendidikannya.
“Muka aku dikorbankan dari kecil, sudah dimakan (dipakaikan, red) oleh makeup-makeup tu, ” ujarnya saat menceritakan dirinya yang sudah belajar merias wajah sejak SD.
Jauh sebelum itu, mahasiswa kelahiran Sidoarjo 18 tahun silam itu, telah meraih banyak penghargaan, terutama dalam bidang modelling. Sebelum mengikuti ajang JATIM NEXT TOP MODEL, persiapan yang dilakukan pun tak kalah maksimal.
“Dan untuk model, berat badan segitu tuh ga make sense banget, ” tutur Fia. “Aku nurunin berat badan bat (banget, red) tapi tetap dengan cara yang bener gitu, lho, ” sambungnya.
Saat ditanya mengenai peran keluarga dalam mengembangkan potensinya, anak tunggal dari pasangan Zulkifli Ramli dan Siti Aisyah itu, menceritakan proses dirinya dibelikan baju-baju, heels, dan segala fasilitas pendukung untuk keperluannya mengikuti ajang perlombaan. Baginya, keluarga memiliki peran yang amat penting hingga membawanya sampai tahap ini.
“Orang tuaku melatih agar selalu percaya diri dengan potensi yang aku miliki, ” jelasnya.
Ia pun menambahkan bahwa keluarga dan teman-temanya selalu menjadi support system yang paling utama ketika ia mulai menyerah. Mereka pun selalu menghargai setiap keputusan yang ia buat, terutama ketika keputusan itu memang sebuah hal yang positif.
“Mamaku pernah bilang pas aku ga juara, it’s okay bisa di lain kali buat jadi juaranya. Terus aku diajak makan deh yey, yaudah lupa aja gitu. Pokoknya mamahku tuh support number one banget deh, ” tuturnya menambahkan.
Pada akhir, ia menegaskan bahwa motivasi yang paling utama adalah ingin membanggakan kedua orang. Menurutnya, doa dan restu orang tua adalah hal yang paling utama ketika melakukan sesuatu.
“Aku sih cuman nerapin set goal, make plan, get to work, stick to it, and reach goal, ” tutupnya.
Penulis: Afrizal Naufal Ghani
Editor: Nuri Hermawan